BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Globalisasi diambil dari kata global yang berarti universal/umum. Globalisasi adalah proses di
mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu
dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai masyarakat di belahan dunia
yang lain. Istilah globalisasi digunakan pertama kali pada tahun 1985 oleh
Theodore Levitt, di mana istilah itu digunakan untuk menunjuk pada politik
ekonomi, khususnya politik perdagangan bebas dari transaksi keuangan.
Globalisasi sudah sangat di rasakan oleh manusia di
zaman ini, di era yang semakin maju dan sudah tidak terkendalikan lagi. Manusia
sekarang ini telah sangat menyatu dengan dunia, untuk itu kita harus
mempelajari lebih dalam lagi mengenai globalisasi. Hal itulah yang melatar
belakangi penulis membuat Makalah mengenai “PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP
KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA”.
B.
Tujuan
Adapun
tujuan yang hendak di capai dalam Makalah ini adalah :
1. Dapat
memahami dan mengerti pengertian dari globalisasi.
2. Dapat
mengetahui bentuk-bentuk dari globalisasi.
3. Mengetahui
dampak-dampak dari globalisasi.
4. Mengetahui
aspek-aspek dari globalisasi.
5. Mengetahui
pengaruhnya bagi masyarakat.
C.
Ruang
Lingkup
Untuk
menjaring beberapa pokok dari makalah tentang Pengaruh Globalisasi Terhadap
Kehidupan Bangsa Indonesia maka lingkup materi pengumpulan data meliputi :
1. Kondisi
kehidupan masyarakat Indonesia.
2. Bentuk-bentuk
Globalisasi yang sudah sangat marak bagi
kehidupan bangsa.
3. Pengaruh
Globalisasi bagi kehidupan bangsa dan bagaimana cara masyarakat menanggapinya.
BAB II
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN
BANGSA INDONESIA
A.
Pengertian
Globalisasi
Menurut asal katanya, kata “Globalisasi” diambil dari kata global,
yang maknanya ialah universal. Globalisasi sebenarnya belum memiliki definisi
yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
1. Pendapat
Globalisasi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli
berpendapat mengenai pengertian Globalisasi sebagai berikut :
a. Selo
Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem organisasi
yang sama.
b. Para
cendekiawan Barat mengatakan bahwa Globalisasi merupakan suatu proses kehidupan
yang serba luas, tidak terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti
politik, sosial, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di
dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu
kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan
kenegaraan. Mengingat bahwa dunia ditandai oleh kemajemukan (pluralitas) budaya
maka Globalisasi sebagai proses juga ditandai sebagai suatu peristiwa yang
terjadi di seluruh dunia secara lintas budaya yang sekaligus mewujudkan proses
saling memengaruhi antar budaya itu tidak selaluberlangsung sebagai proses dua
arah yang berimbang, tetapi dapat juga sebagai proses dominasi budaya yang satu
terhadap lainnya. Misalnya pengaruh budaya Barat lebih kuat terhadap budaya
negara Timur seperti Indonesia.
c. R.
Robertson mengatakan bahwa Globalisasi adalah proses mengecilnya dunia dan
meningkatnya kesadaran dan dunia sebagai satu kesatuan, saling ketergantungan
dan kesadaran global akan dunia yang menyatu.
d. Martin
Albraw mengatakan Globalisasi menyangkut seluruh proses di mana penduduk dunia
terhubung kedalam komunitas dunia yang tunggal maupun komunitas global.
e. A.G
Mc Grew menyatakan Globalisasi mengacu padaa keseragaman hubungan dan saling
keterkaitan antar masyarakat yang membentuk sistem dunia modern. Globalisasi
adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat
membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu masyarakat di belahan dunia
yang lain.
f. Malcom
Waters menyatakan Globalisasi adalah sebuah proses sosial dan budaya semakin
menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.
g. Emmanuel
Richter mengatakan jaringan kerja Globalisasi yang secara bersamaan menyatukan
masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi dalam planet ini ke
dalam ketergantungan dan persatuan dunia.
h. Thomas
L. Friedman mengatakan bahwa Globalisasi memiliki dimensi Ideology dan
teknologi. Dimensi Ideology yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan
dimensi Teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
i.
Princeton Briones menyatakan bahwa
Globalisasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup
Globalisasi institusi-institusi demokrasi, pembangunan sosial, hak asasi
manusia, dan pergerakan wanita.
j.
Bank Dunia menyatakan bahwa Globalisasi
berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai
transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara lain.
2. Pengertian
Globalisasi Berdasarkan Fakta-Fakta
Pengertian berdasarkan
fakta-fakta di sekitar dapat ditelusuri sebagai berikut.
a. Globalisasi
adalah internasionalisasi, yaitu proses penyatuan dunia di bawah satu atap,
dimana batas-batas negara tidak berarti lagi dalam menghalangi komunikasi
antarmanusia di berbagai penjuru dunia. Dunia terasa makin kecil, dan setiap
orang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa saja di berbagai
penjuru dunia.
b. Globalisasi
adalah liberalisme, yaitu setiap manusia memiliki kebebasan yang teramat
sangat, bebas melakukan apa saja bebas bekerja di mana saja, bebas bersekolah
di mana saja, bebas berbicara apa saja, berkreasi, bebas bersaing dengan siapa
saja, dalam ruang lingkup dunia.
c. Globalisasi
adalah komunikasi dan informasi yang sangat terbuka, setiap orang di dunia
melalui berbagai sarana komunikasi dan telekomunikasi dapat mengetahui peristiwa
kejadian yang terjadi di belahan bumi lainnya.
d. Globalisasi
adalah proses di mana makanan siap saji mendunia, yaitu di mana berbagai kota
di seluruh dunia dengan sangat mudah menemukan counter makanan siap saji dari Amerika.
B.
Bentuk
- Bentuk Globalisasi
1.
Hilir mudiknya
kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukan keterkaitan antar manusia
di seluruh dunia
2. Perubahan
dalam konstatin ruang dan waktu. Perkembangan barang seperti handphone, televisi satelit, internet.
Buktinya anak-anak saja sudah sangat banyak yang menggunakan handphone baik itu
anak SD, SMP dan SMA. Itu semua bukan dipergunakan untuk alat komunikasi tetapi
sebagian orang menganggap itu hanya sekedar gaya atau trend yang harus mereka
ikuti. Itu menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,
sementara melalui pergerakkan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
3. Pasar
dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
4. Peningkatan
interaksi kultural melalui pekembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional).
5. Perkembangan
yang semakin kita rasakan sekarang ini yang sudah banyak kita konsumsi adalah
soal fashion, budaya dan makanan.
a. Fashion
Fashion atau mode
adalah gaya berpakaian yang sedang populer di suatu negara. Beda negara, beda
juga fashion yang sedang populer. Ada beberapa negara yang menjadi pusat mode
dunia yaitu New York, Paris, London, Korea, Jepang dan Milan. Sekarang di
Indonesia fashion atau gaya berpakaian ala negara korea dan harajuku Jepang
sedang menjadi trend. Trend tersebut muncul ketika mereka melihat idola mereka
memakai pakaian yang unik tetapi sangat
simple maka munculah keinginan untuk memakai pakaian yang sama. Itulah yang
menjadi salah satu trend yang di pengaruhi oleh negara lain di Indonesia.
b. Budaya
Budaya luar juga banyak
masuk di Indonesia terutama budaya barat. Sehingga banyak anak-anak muda yang
mengikuti kemajuan zaman dengan pergaulan seperti dunia Barat. Unsur budaya
yang sering ditiru umumnya budaya material, seperti gaya rambut, pakaian,
pergaulan bebas, pesta pora, minum-minum, dan bentuk rumah
c. Makanan
Makanan di Indonesia
sangat banyak tetapi karena pengaruh
globalisasi maka sebagian masyarakat Indonesia lebih memilih makanan
luar seperti spaghety, pizza, dll.
6. Meningkatnya
masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup. Terutama pemanasan
global yang sudah kita rasakan.
C.
Dampak
Globalisasi
1. Hukum,
pertahanan dan keamanan
a. Dampak
Positif
·
Semakin menguatnya spremasi hukum,
demonstralisasi dan tuntutan dilaksanakannya HAM.
·
Semakin menguatnya regulasi hukum dan
pembuatan peraturan perundang-undangan untuk kepentingan rakyat.
·
Aparat hukum dituntut lebih
professional, transparan, dan akuntabel.
·
Menguatnya supremasi sipil dengan
mendudukan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan dan
ketertiban Negara yang profesional.
b. Dampak
negatif
·
Peran masyarakat dalam menjaga keamanan,
kedaulatan, dan ketertiban Negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah
menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
·
Perubahan dunia yang cepat, mampu
mempengaruhi pola piker masyarakat secara global. Masyarakat seringkali mengajukan
tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak di penuhi, masyarakat cenderung
bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional
bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Sosial
budaya
a. Dampak
Positif
·
Meningkatnya pembelajaran mengenai tata
nilai social budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan
dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
·
Meningkatkan etos kerja yang tinggi,
suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif,
dan lain sebagainya.
b. Dampak
Negatif
·
Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk
ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang
banyak ditiru oleh masyarakat.
·
Semakin mudahnya apresiasi terhadap
nilai. Nilai budaya local yang melahirkan gaya hidup berikut ini:
Ø Individualisme:
mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Ø Pragmatisme : melakukan suatu kegiatan yang menguntungkan
saja.
Ø Hedonisme : paham yang mengutamakan kepentingan keduniawian
semata.
Ø Primitif : sesuatu yang sebelumnya dianggap
tabu, kemudian dianggap sebagai sesuatu yang biasa/wajar.
Ø Konsumerisme:
polakonsumsi yang sudah melebihi batas.
·
Semakin lunturnya semangat
gotong-royong, solidaritas, kepedulian, kesetiakawanan, sosial sehingga dalam
keadaan tertentu/darurat, misalnya sakit, kecelakaan, atau musibah hanya
ditangani oleh segelintir orang.
3. Globalisasi
Bidang Ekonomi Sektor Perdagangan
a. Dampak
Positif
·
Liberalisme perdagangan barang, jasa,
layanan, dan komoditif lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut
bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil
laut tekstil dan bahan tambang.
·
Di bidang jasa kita mempunyai peluang
menarik wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya
tradisional yang beraneka ragam.
b. Dampak
negatif
·
Arus masuk perdagangan luar negeri
menyebabkan defisif perdagangan nasional.
·
Maraknya penyelundupan barang ke
Indonesia.
·
Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan
nilai luhur bangsa
4. Globalisasi Bidang Ekonomi Sektor Produksi
a. Dampak
Positif
Adanya kecenderungan
perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke Negara-negara
berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografi (melimpahkan bahan baku,
areal yang luas, dan tenaga kerja yang masih murah) meskipun masih sangat
terbatas dan rentan terhadap perubahan-perubahan kondisi social politik dalam
negeri ataupun perubahan-perubahan global. Indonesia memiliki peluang untuk
dipilih menjadi tempat baru bagi perusahaan tersebut.
b. Dampak
Negatif
·
Perusahaan dalam negeri lebih tertarik
bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industri dalam negeri
sulit berkembang.
·
Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi
limbah industri.
·
Suatu perusahaan asing memindahkan
usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
D.
Aspek
Globalisasi
1. Aspek
positif
a. Globalisasi
Teknologi : Berkembangnya teknologi IK dan transportasi menjadi lebih efektif
dan efisien.
b. Globalisasi
Perdagangan : Maraknya perkembangan industri sehingga lebih efektif dan
efisien.
c. Globalisasi
sosial dan budaya : Manusia dapat bergerak dinamis kemanapun berada.
d. Globalisasi
dan lingkungan hidup : LSM semakin kritis membahas pesoalan lingkungan suatu
Negara.
e. Globalisasi
Politik : Penyelenggaraan Negara dituntutan transparan-demokratis dan
menghargai.
2. Aspek
Negatif
a. Kenjangan
ekonomi
b. Negara
yang perekonomiannya kuat, bersengkongkol untuk meraup untung sebesar-besarnya. Hal ini merugikan Negara
miskin yang ekonominya lemah.
c. Timbulnya
fanatisme rasial, etnis dan agama dalam forum dan organisme.
d. Kadar
kualitas kejahatan semakin tinggi dengan bantuan teknologi informasi dan
komunikasi.
e. Mundurnya
sumber daya alam vital : air, hutan dan terjadinya pencemaran global.
E.
Globalisasi
Terhadap Jati Diri Bangsa Indonesia
Salah satu faktor memudarnya jati diri bangsa adalah
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau zaman Globalisasi. Struktur
masyarakat Indonesia menurut Nasikun ditandai
oleh dua ciri yang bersifat unik, yaitu secara horizontal, ia ditandai oleh
adanya kesatuan sosial yang mendasar pada perbedaan suku bangsa, agama, adat
serta kedaerahan. Dan secara vertikal terdapat perbedaan yang cukup tajam
antara lapisan atas dan bawah. Perbedaan suku bangsa, agama, adat dan
kedaerahan seringkali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat
majemuk. Masyarakat majemuk menurut Furnivall
adalah suatu masyarakat tempat anggota-anggota masyarakatnya kurang
memiliki loyalitas terhadap masyarakat
secara keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan, dan bahkan,
kurang memiliki dasar untuk saling memahami satu sama lain. Itu semua akibat
adanya Globalisasi yang sudah sangat berkembang. Terdapat beberapa hal yang
menyebabkan terbentuknya masyarakat majemuk di Indonesia, yaitu :
1. Terdapat
banyak suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia dalam sekitar 3000 pulaunya.
2. Karena
terletak di antara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik membuat Indonesia
berada di tengah-tengah lalu lintas perdagangan sehigga mempengaruhi
terciptanya perbedaan agama.
3. Perbedaan
iklim dan struktur tanah berupa perbedaan cujan hujan dan kesuburan tanah di
berbagai daerah di Nusantara menciptakan
dua macam lingkungan ekologis, yaitu daerah pertanian sawah di Jawa dan Bali
serta daerah pertanian ladang di luar pulau Jawa.
Masyarakat
Indonesia yang majemuk itu di satukan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dengan semangat Bhineka Tunggal Ika yang
berarti berbeda-beda, tetapi tetap satu juga. Terciptanya persatuan dalam
masyarakat yang majemuk tersebut dapat dilakukan melalui integrasi budaya atau
integrasi nasional untuk membentuk kebudayaan nasional. Hal ini berarti
terjadinya peleburan yang menciptakan keseragaman antar satu elemen dengan
elemen lainnya melainnkan menghubungkan satu daerah dan suku bangsa di seluruh
Nusantara dalam kerangka wawasan nusantara yang menekankan aspek persatuan.
Jadi, Pancasila, UUD 45 dan Konsepsi Wawasan Nusantara merupakan dasar
terbentuknya “tunggal ika” sebagai perwujudan kebudayaan nasional yang
merupakan identitas nasional Indonesia.
Sebagai jati diri bangsa, Pancasila, UUD 45 dan
wawasan nusantara, harus menghadapi tantangan global saat ini. Dalam dunia yang
begitu cepat berubah kita akan banyak menghadapi tantangan yang memerlukan
ketahanan diri agar kita dapat bertahan. Dan segala tantangan itu terjadi
sebagai akibat adanya globalisasi dan modernisasi.
F.
Globalisasi
terhadap Generasi muda
Globalisasi sangat berdampak pada generasi muda saat
ini yaitu bagi para anak muda. Globalisasi membuat gaya hidup remaja Indonesia
sangat modern dan tidak ketinggalan zaman, khususnya aplikasi jejaring sosial
yang sudah sangat marak seperti : facebook, twitter, e-buddy,dan lain
sebagainya. Anak muda zaman sekarang sangat sering mengakses aplikasi jejaring
sosial karena dianggap tren dan harus mengikuti perkembangan zaman.
Perkembangan Global saat ini membuat anak muda merasakan berbagai kemudahan
tetapi di balik kemudahan itu ada berbagai bahaya dari Globalisasi akibat
teknologi.
Berikut 6 bahaya yang di akibatkan oleh teknologi
yang sering di pergunakan oleh anak-anak muda :
1. Depresi
Facebook
Awal
tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan bahwa para remaja dapat
mejadi begitu terobsesi dengan facebook dan mengorbankan kesehatannya. American
Academy Of Pediastri menyatakan bahwa anak-anak yang diabaikan dalam kehidupan di
situs jejaring sosial akan lebih tertekan daripada di abaikan dalam kehidupan
nyata.organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi
korban cyber-bullying dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam
jangka panjang dapat mempengaruhi pada tidur dan tingkat harga diri
.
2. Sakit
Kepala Akibat Radiasi Ponsel
Selama
bertahun-tahun para ahli terlibat dalam perdebatan sengit mengenai apakah
ponsel berbahaya atau tidak namun penelitian telah menunjukan ada hubungan
antara sakit kepala dan penggunaan ponsel. Reset yang ditugaskan oleh produsen ponsel
pada tahun 2008 lalu menemukan panggilan telepon sebelum tidur dapat
mempengaruhi kualitas yang dapat menyebabkan sakit kepala keesokan harinya.
3. Kecanduan
Internet
Banyak
psikiater saat ini yang menawarkan pengobatan untuk kecanduan internet dan
telah merawat pasien yang mengatakan bahwa dunia online telah mengambil alih
kehidupannya. Menurut psikiater AS, Jerald Block kondisi tersebut harus dilihat
sebagai gangguan klimis melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan
game dan pornografi di Internet.
4. Narsisisme
Sebuah
studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh dua akademi AS yang menemukan siswa
yang semakin gemuk semakin semakin egois di bandingkan dengan generasi
sebelumnya karena pengaruh teknologi modern. Siswa masa kini juga lebih
cenderung menampilkan perilaku narsis
dan kurang menunjukan empati seperti yang ditampilkan dalam perilaku
atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs jaringan sosial. Dalam
penelitian tersebut, pria ditemukan lebih cenderung melakukan hal ini, meskipun
mereka diasumsi tidak lebih sering menggunakan teknologi daripada wanita.
5.
Hipensesivitas Gelombang
Elektromagnetik
Dari
wi-fi hingga sinyal telepon seluler, orang di kelilini oleh komunikasi nirkabel
dan bagi sebagian orang, paparan modem elektromagnetik dapat membuat sakit.
Gejalanya berkisar dari sakit kepala akut dan kulit terbakar hingga otot
berkedut dan nyeri parah. Diperkiraan 5% warga Amerika percaya bahwa mereka
menderita kondisi ini dan beberapa di antaranya telah pindah jauh kedaerah di
mana komunikasi nirkabel dapat di kontrol dengan ketat.
6. Cedera
Renggangan yang Berulang
Biasanya
buruh pabrik, penjahit, dan musisilah yang paling beresiko mengalami cedera
renggangan berulang. Tapi saat ini pekerja kantor dapat menderita masalah yang
sama karena menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan keyboard. Penggunaan
jari, pergelangan tangan, lengan dan bahu secara berulang-ulang dapat menyebabkan
kerusakan yang tidak mampu diperbaiki oleh tubuh dari waktu ke waktu.
Langkah-langkah pencegahan seperti istirahat yang teratur sangat disarankan.
G. Pengaruh Globalisasi Terhadap
Bangsa Indonesia
Globalisasi merambah segala bidang kehidupan
manusia. Globalisasi bukanlah sebuah proses yang berdiri sendiri, namun
terdapat sebab-sebab sosial, ekonomi, dan politik tertentu yang
melatarbelakangi serta mempermudahperkembangannya. Oleh karena itu muncullah
globalisasi ekonomi, globalisasi politik, globalisasi pertahanan dan keamanan.
1. Di
Bidang Ekonomi
Kekuatan
Globalisasi ekonomi atau globalisasi kapitalisme adalah liberalisme ekonomi.
Ilmuan menyebutkan kapitalisme pasar bebas berbeda dengan kapitalisme
kesejahteraan, yaitu kapitalisme yang di regulasi dan di reformasi. Kapitalisme
ini tidak membiarkan pasar berjalan sebebas-bebasnya tanpa kendali, tapi perlu
diatur agar kapitalisme memberikan keuntungan dan keadilan sampai orang-orang
di bawah tingkat kesejahteraan.
a. Kapitalisme,
Suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan distribusi barang dan
jasa. Ciri-cirinya : sebagian besar sarana produksi dimiliki individu, barang
dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (freemarket) yang kompetitif (terbuka
untuk siapa saja) dan modal di investasikan dalam usaha inti hasilnya labah.
b. Kenyataanya
abad ke-19 kapitalisme pasar bebas hanya menguntungkan Negara kaya. Banyak
orang yang menjadi semakin miskin karena
kapitalisme ini telah melampaui kesederhanaan dan tenaga menjadi roda dan mesin
kapitalis raksasa. Pada akhir abad 20, kapitalisme mengendalikan hampir seluruh
perekonomian internasional.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata
globalisasi ekonomi dapat berbentuk seperti hal-hal berikut :
a. Globalisasi
produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai daerah.
b. Globalisasi
pembiyaan, yaitu bahwa perusahaan global memiliki akses untuk memperoleh
pinjaman atau berinvestasi di semua Negara di dunia.
c. Globalisasi
tenaga kerja, yaitu bahwa perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga
kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya. misalnya penggunaan staf professional
berpengalaman internasional atau buruh kasar yang biasanya berasal dari Negara
berkembang. Hal ini berarti bahwa pergerakan manusia makin mudah dan bebas.
d. Globalisasi
jaringan informasi, kemajuan teknologi seperti televise, radio, dan media cetak
menyebabkan masyarakat suatu Negara dapat secara mudah dan cepat memperoleh
informasi dari Negara-negara di dunia. Jaringan komunikasi juga dapat membantu
meluasnya pasar ke berbagai penjuru dunia untuk barang yang sama. Contohnya
adalah KFC, celana levi’s, Hamburger, melanda dunia
e. Globalisasi
perdagangan.
2. Di
Bidang Sosial dan Budaya
Globalisasi
dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat menimbulkan dampak negatif.
Akibat dari pengaruh globalisasi contohnya : diorientasi, dislokasi, atau
krisis social budaya dalam masyarakat. Berbagai ekspresi sosial budaya asing
yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya. semakin
meledaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonism. Sisi negatif budaya akibat
adanya erosi budaya yaitu :
a. Kehilangan
budaya dari sebagian bangsa yang memiliki jati diri.
b. Hilangnya
semangat nasionalisme dan patriotisme.
c. Cenderung
pragmatisme dan maunya serba instant.
Menurut Anthony Giddens, dampak
globalisasi secara aktif dan bebas membentuk diri mereka sendiri. Tradisi dan
nilai-nilai masyarakat perlahan ditinggalkan. Pola kerja pun berubah dalam era
globalisasi ini. Sistem kerja, tujuan kerja dan proses kerja berubah pada era
global. Kebudayaan pop Globalisasi melahirkan homogenitas atau kesamaan budaya
yang lebih besar.
Globalisasi sepertinya membuat hilangnya
batas-batas antar daerah karena kemudahan dalam berkomunikasi. Arus informasi
yang demikian deras telah mengikis nilai tradisi, moral bangsa dan agama yang
selama ini kita junjung tinggi, yang pada akhirnya kita akan kehilangan jati
diri. Apa yang di lihat melalui berbagai media, langsung di tiru sehingga
merusak mental dan kepribadian para anak bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat
Selo soemardjan, bahwa perubahan
budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana anomie yang berkepanjangan.
Suasana anomie adalah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan
budaya tidak mengetahui dengan jelas, nilai-nilai budaya mana yang perlu
diambil.
Gejala lain yang muncul dapat muncul
dari adanya Globalisasi adalah sebagai berikut.
a. Keguncangan
budaya (culture shock), yaitu guncangan jiwa atau mental seseorang atau
masyarakat sebagai akibat belum adanya kesiapan menerima kebudayaan asing yang
datang secara tiba-tiba. Pada tahap awal, orang atau masyarakat itu mungkin
akan merasa mendapatkan pengalaman baru yang menarik. Akan tetapi, pada saat ia
harus terlibat di dalamnya, harus masuk ke dalam sistem baru, ia merasa
tertekan, frustasi, dan tidak berdaya. Tahap inilah yang disebut culture shock.
Jika keadaan ini terus berlanjut dan dibiarkan maka, akan mengganggu
keseimbangan jiwanya dan berdampak negatif, seperti bunuh diri atau gila. Akan
tetapi, jika ia dapat menyesuaikan diri, timbul penyesuaian-penyesuaian
sehingga tercipta ketenangan kembali. Contohnya, seseorang yang hidup dalam
budaya masih tradisional (pemburu misalnya), tiba-tiba di ajak ke Jakarta atau
New York tempat keadaan alam dan budayanya sangat berbeda. Ia harus mandi, makan,
berpakaian, berbahasa, dan bekerja dengan cara yang sangat berbeda dari tempat
asalnya.
b. Ketimpangan
budaya (culture lag), yaitu ketimpangan salah satu unsur kebudayaan untuk
menyesuaikan diri dengan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah. Jadi adanya
kelambanan unsur kebudayaan lain yang sudah berubah. Contohnya, tidak
disiplinnya sopir dalam berlalu lintas. Di satu pihak ia sudah punya uang untuk
membeli mobil dan sudah terampil menyetir dengan surat izin mengemudi (SIM)
yang diperolehnya, tetapi aturan lalu lintas belum dipahami dengan baik, dan
kesadaran bahwa jalan raya adalah milik bersama belum dihayati, sehingga ia
menyetir seenaknya tanpa mempedulikan keselamatan orang lain yang mempunyai hak
yangsama dalam menggunakan jalan. Tigginya kecelakaan di pabrik, budaya
menyontek, sering kesiangan, kamar kecil (WC) yang bau dan kotor, vandalisme,
adalah bentuk culture lainnya.
3. Di
Bidang Politik
Globalisasi
Politik merupakan pergulatan global dalam mewujudkan kepentingan para pelaku
yang menjalankannya. Pelaku Globalisasi di bidang politik antara lain :
a. Semua
Negara
b. Organisasi
antar pemerintah : ASEAN, NATO, dll.
c. Perusahaan
internasional dan transnasional pemerintah nasional yang dipilih secara
demokratis, tidak lagi dapat mengkontrol batas-batas Negara mereka.
Globalisasi juga
berpengaruh dalam kehidupan politik di Indonesia, pengaruh tersebut diantaranya
dapat di lihat dalam beberapa hal berikut ini.
a. Bisnis,
kebudayaan, dan komunikasi selam 50 tahun teakhir telah berkembang begitu cepat
di seluruh dunia.
b. Kehidupan
politik Indonesia, menjadi kunci naik turunnya jumlah investor asing yang
menanam modal di Indonesia.
c. Globalisasi
mengangkat mengenai isu Hak Asasi Manusia (HAM). contohnya kasus HAM di Aceh,
Papua, Atambua, dan Poso.
d. Pada
masa globalisasi masalah dalam negeri (nasional) suatu negara bisa menjadi
masalah internasional. Misalnya, bencana tsunami yang pernah terjadi di
Indonesia tepatnya di Aceh telah mendapatkan perhatian dunia.
4. Di
Bidang Pertahanan dan Keamanan
Perkembangan
globalisasi membawa pengaruh terhadap system pertahanan dan keamanan Indonesia.
Diantaranya :
a. Jaringan
terorisme yang mengancam keamanan Indonesia. Dengan aksinya melakukan
pengeboman yang memakan banyak korban serta merusak berbagai fasilitas sarana
prasarana, dapat merusak citra keamanan Indonesia di dunia.
b. Sindikat
penjualan narkoba yang makin merebak di masyarakat Indonesia, serta penemuan
pabrik-pabrik pembuatan ekstasi yang terbesar si dunia telah merusak generasi
bangsa. Akibatnya generasi muda lebih bersifat anarkis, dan mudah terprovokasi.
c. Kejahatan
pencucian uang yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Negara telah merusak
kehidupan perekonomian bangsa dan merugikan keuangan Negara, sehingga
menyebabkan timbulnya konflik dan kekerasan di mana-mana.
Globalisasi
memang sangatlah berpengaruh dalam kehidupan bangsa Indonesia dan kehidupan
kita.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
Pengaruh Globalisasi bagi masyarakat
Indonesia sudah sangat di rasakan mulai dari anak kecil, remaja, tua, muda.
Semuanya sudah tak bisa mengelak dari kemajuan global yang sangat pesat.
Globalisasi juga dapat memberikan berbagai dampak baik positif maupun negatif.
Itulah sebabnya pengaruh Globalisasi
dapat dirasakan dalam berbagai bidang seperti : ekonomi, sosial dan budaya,
politik serta keamanan dan pertahanan. Indonesia pun tidak bisa menahan akan
adanya Globalisasi tersebut.
B.
Saran
Saran yang dapat
penulis berikan dalam makalah ini adalah :
1. Sebagai
generasi muda sebaiknya kita mengendalikan diri dalam menanggapi akan kemajuan
global saat ini.
2. Masyarakat
harus lebih berhati-hati dalam menanggapinya dan sebaiknya menghindari
dampak-dampak negatif dari Globalisasi tersebut.
3. Dampak
positif dari Globalisasi sebaiknya dipergunakan dengan hal-hal yang baik.